Assalamualaikum Wr. Wb
Hari ini,kita bakal bahas mengenai Subnetting.
Sebenarnya apa sih subnetting itu?. Untuk lebih lengkapnya,ikuti artikel ku
terus yuk !
Langsung aja ke pokok permasalahan...
- Pengertian Subnetting
Subnetting adalah suatu proses untuk memecah suatu
jaringan IP ke sub jaringan yang lebih kecil atau membagi blok setiap alamat IP
menjadi beberapa blok IP yang lebih kecil yang disebut dengan Subnet.
- Tujuan Subnetting
1. Membagi satu jaringan menjadi
beberapa sub-jaringan atau jaringan yang lebih kecil.
2. Mengatasi masalah pada perbedaan
perangkat keras (hardware) dengan topologi jaringan yang digunakan.
3. Membuat penggunaan dari IP Address
menjadi lebih efisien atau efektif.
4. Menempatkan suatu host apakah berada
dalam satu jaringan atau tidak.
- Fungsi Subnetting
1. Mengurangi traffic atau lalu
lintas jaringan, sehingga data yang lewat atau sedang ditransfer tidak akan
bertabrakan (collision).
2. Kerja jaringan yang lebih
optimalkan.
3. Membuat pengelolaan jaringan lebih
sederhana.
4. Membantu pengembangan jaringan ke
arah yang cenderung menjauh dari area jaringan itu sendiri.
- Penghitungan Subnetting
Contoh
penulisan IP address umumnya adalah dengan 192.168.1.2. Namun adakalanya
ditulis dengan 192.168.1.2/24. Artinya, bahwa IP Address 192.168.1.2 dengan prefix /24, /24 juga dapat diartikan sebagai subnet
mask apabila ditulis dalam format
255.255.255.0.
Konsep
ini yang disebut dengan CIDR (Classless Inter-Domain Routing).
Berikut
adalah tabel Subnet Mask yang bisa digunakan
untuk melakukan subnetting :
|
|
Berikut penjelasannya:
Ok, sekarang mari langsung latihan saja. Subnetting seperti apa yang terjadi dengan sebuah NETWORK ADDRESS 192.168.1.0/26 ?
Analisa: 192.168.1.0 berarti kelas C dengan Subnet Mask /26 berarti 11111111.11111111.11111111.11000000 (255.255.255.192).
1. Jumlah Subnet = 2x, dimana x adalah
banyaknya binari 1 pada oktet terakhir subnet mask (2 oktet terakhir untuk
kelas B, dan 3 oktet terakhir untuk kelas A). Jadi Jumlah Subnet adalah 22
= 4 subnet
2. Jumlah Host per Subnet = 2y – 2, dimana y
adalah adalah kebalikan dari x yaitu banyaknya binari 0 pada oktet terakhir subnet.
Jadi jumlah host per subnet adalah 26 – 2 = 62 host
3. Blok Subnet = 256 – 192 (nilai oktet terakhir
subnet mask) = 64. Subnet berikutnya adalah 64 + 64 = 128, dan 128+64=192. Jadi
subnet lengkapnya adalah 0, 64, 128, 192.
4. Bagaimana dengan alamat host dan
broadcast yang valid? Kita langsung buat tabelnya. Sebagai catatan, host
pertama adalah 1 angka setelah subnet, dan broadcast adalah 1 angka sebelum
subnet berikutnya.
Subnet
|
192.168.1.0
|
192.168.1.64
|
192.168.1.128
|
192.168.1.192
|
Host
Pertama
|
192.168.1.1
|
192.168.1.65
|
192.168.1.129
|
192.168.1.193
|
Host
Terakhir
|
192.168.1.62
|
192.168.1.126
|
192.168.1.190
|
192.168.1.254
|
Broadcast
|
192.168.1.63
|
192.168.1.127
|
192.168.1.191
|
192.168.1.255
|
Subnet mask
yang bisa digunakan untuk subnetting class C adalah seperti di bawah :
Subnet Mask
|
Nilai CIDR
|
255.255.255.0
|
/24
|
255.255.255.128
|
/25
|
255.255.255.192
|
/26
|
255.255.255.224
|
/27
|
255.255.255.240
|
/28
|
255.255.255.248
|
/29
|
255.255.255.252
|
/30
|
255.255.255.254
|
/31
|
255.255.255.255
|
/32
|
Berikutnya kita akan mencoba melakukan subnetting untuk IP address class B. Subnet mask yang bisa digunakan untuk subnetting class B adalah seperti di bawah :
|
Contoh network
address 172.16.0.0/18.
Analisa: 172.16.0.0 berarti kelas B, dengan
Subnet Mask /18 berarti 11111111.11111111.11000000.00000000 (255.255.192.0).
Penghitungan:
1. Jumlah Subnet = 2x, dimana x adalah
banyaknya binari 1 pada 2 oktet terakhir. Jadi Jumlah Subnet adalah 22
= 4 subnet
2. Jumlah Host per Subnet = 2y – 2, dimana y
adalah adalah kebalikan dari x yaitu banyaknya binari 0 pada 2 oktet terakhir.
Jadi jumlah host per subnet adalah 214 – 2 = 16.382 host
3. Blok Subnet = 256 – 192 = 64. Subnet berikutnya
adalah 64 + 64 = 128, dan 128+64=192. Jadi subnet lengkapnya adalah 0, 64,
128, 192.
4. Alamat host dan broadcast yang
valid?
Subnet
|
172.16.0.0
|
172.16.64.0
|
172.16.128.0
|
172.16.192.0
|
Host
Pertama
|
172.16.0.1
|
172.16.64.1
|
172.16.128.1
|
172.16.192.1
|
Host
Terakhir
|
172.16.63.254
|
172.16.127.254
|
172.16.191.254
|
172.16.255.254
|
Broadcast
|
172.16.63.255
|
172.16.127.255
|
172.16.191.255
|
172.16..255.255
|
3. SUBNETTING PADA IP ADDRESS CLASS A
Setelah kita memahami penghitungan subnet IP kelas C dan kelas B, kita lanjut ke kelas A,di sini saya akan menggunakan cara yang sedikit berbeda dengan cara di atas, dan cara ini akan lebih mudah dan simple.
Perhitungan Pada Kelas A
Ip Address
= 10.0.0.0/11
Subnet mask
= 255.224.0.0
Decimal Subnetmask = 11111111.11100000.00000000.00000000
Jumlah Subnet dirumuskan dengan 2x dimana
x adalah banyaknya angka biner 1
23
= 8 Subnet
Saya akan kurangkan subnet masknya menjadi
255.255.255.255
255.224.0.0
(-)
======================
0 .31 .255 .255
Setelah itu saya akan jumlahkan dengan ip addressnya
10.0.0.0
0.31.255.255
(+)
=======================
10.31.255.255
Kemudian hasil dari 10.31.255.555
adalah alamat broadcast untuk
setiap subnetwork. Untuk batas akhir (end ip) penggunaan ip kita kurangkan satu
digit menjadi 10.31.255.254 dan untuk subnetwork berikutnya kita tambahkan satu digit menjadi 10.31.255.255.
Sedangkan untuk menentukan ip broadcast berikutnya berikutnya hanya perlu
menambahkan 31 pada start ip setelah subnetnya.
Perhatikan Tabel Dibawah
ini :
Subnetwork
|
10.0.0.0
|
10.32.0.0
|
10.64.0.0
|
10.96.0.0
|
start ip
|
10.0.0.1
|
10.32.0.1
|
10.64.0.1
|
10.96.0.1
|
end ip
|
10.31.255.254
|
10.63.255.254
|
10.95.255.254
|
10.127.255.254
|
Broadcast
|
10.31.255.255
|
10.63.255.255
|
10.95.255.255
|
10.127.255.255
|
Tabel
Lanjutan :
Subnetwork
|
10.128.0.0
|
10.160.0.0
|
10.192.0.0
|
10.224.0.0
|
start ip
|
10.128.0.1
|
10.160.0.1
|
10.192.0.1
|
10,224.0.0
|
end ip
|
10.159.255.254
|
10.191.255.254
|
10.223.255.254
|
10.255.255.254
|
Broadcast
|
10.159.255.255
|
10.191.255.255
|
10.223.255.254
|
10.255.255.255
|
Daftar Pustaka :
Sekian dulu blog ku kali ini, semoga bermanfaat.
Wassalamualaikum Wr. Wb
No comments:
Post a Comment